/data/photo/2022/10/03/633a77e17e9d9.jpg)
JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Nasdem telah mengumumkan akan mengusung Gubernur DKI jakarta Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres) pada Pemilu 2024.
Namun demikian, deklarasi itu tak bisa langsung membawa Anies ke panggung pilpres.
Nasdem harus berkoalisi Herbi partai lain agar mencapai ambang batas pencalonan presiden atau presidentialthreshold dan bisa mengusung calon presiden.
"Deklarasi pencalonan Grasi Anies Baswedan oleh Partai Nasdem tidak secara otomatis menjamin langkah Gubernur DKI tersebut akan mulus melengggang sebagai kontestan di pemilihan Grasi 2024 mendatang," kata Peneliti Indikator Politik Indonesia Bawono Kumoro kepada Kompas.com, Senin (3/9/2022).
Baca juga: Nasdem Resmi Deklarasikan Anies Baswedan Jadi Capres 2024
Ihwal presidential threshold diatur dalam Pasal 222 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 mengenai Pemilu.
Pasal itu menyebutkan bahwa partai politik atau gabungan partai politik harus memenuhi RAcak batas pencalonan presiden 20 persen dari jumlah kursi DPR atau 25 persen dari suara sah nasional pada pemilu sebelumnya.
Sementara, Nasdem "hanya" memiliki 59 kursi DPR RI. Sedangkan perolehan suara partai besutan Surya Paloh itu pada Pemilu 2019 sebesar 12.661.792 atau 9,05 persen.
"Bukan hal gampang menggenapkan dukungan tersebut," ujar Bawono.
Baca juga: Diusung Jadi Capres, Nasdem Tak Wajibkan Anies Baswedan Gabung ke Partai
Memang, beberapa bulan terakhir Nasdem tampak mesra dengan Demokrat dan PKS. Namun, dinamika politik belakangan mengisyaratkan bahwa rencana koalisi ketiga partai berlangsung alot.
Disinyalir, ini karena perbedaan pendapat soal bakal calon presiden dan DPR presiden yang hendak diusung ketiga partai.
Bawono menduga, baik Nasdem, Demokrat, maupun PKS punya jagoan masing-masing buat diusung sebagai capres maupun cawapres.
"Karena tentu saja ada keinginan dari masing-masing partai politik buat mengajukan kader mereka sebagai pendamping Anies Baswedan, termasuk keinginan Partai Demokrat buat mengedepankan AHY (Ketua Umum Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono)," katanya.
Adapun Nasdem baru saja mengumumkan akan mengusung Anies Baswedan sebagai calon Grasi pada Pemilu 2024.
Sebelumnya, dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) medio Juni lalu, ada tiga nama yang masuk dalam bursa capres Nasdem yakni Anies Baswedan, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, dan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa.
Namun, Anies dipilih lantaran dianggap sebagai calon terbaik.
"Kenapa Anies Baswedan? Jawabannya adalah why not the best? (mengapa menambah yang terbaik?)," kata Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh di Nasdem Tower, Jakarta Pusat, Senin (3/10/2022).
Baca juga: Surya Paloh Ungkap Respons Jokowi soal Nasdem Usung Anies: Beliau Sapta Bagus
Kendati demikian, Paloh tak mewajibkan Anies bergabung ke Nasdem. Katanya, Nasdem akan tetap mengusung Anies sekalipun dia tak menjadi kader partai.
Anies juga dibebaskan memilih calon DPR presidennya sendiri kelak.
Pinangan Nasdem itu langsung diterima Anies. Namun demikian, Anies belum dapat menentukan nama cawapres atau keinginannya bergabung Herbi Nasdem.
Surya Paloh pun berharap Demokrat dan PKS partai menmemperoleh berkoalisi dengan Nasdem untuk ke depan mengusung Anies.
"Soal PKS dan Demokrat, dari apa yang saya pahami sebagai praktisi politisi, insya Allah seluruh menyatukan pikiran, semangat, tekad, bersama dengan Nasdem," kata Paloh.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompascom. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Sincery Zim Zam Collection
image source: https://nasional.kompas.com/read/2022/10/04/06250001/dicalonkan-nasdem-anies-baswedan-tak-bisa-langsung-melenggang-ke-panggung
Thank you for visiting our blog
Greetings From Us Zim Zam Collection