Ganjar Pranowo lahir di Karanganyar, Jawa Tengah pada 28 Oktober 1968. Dikenal sebagi sosok yang cerdas dan percaya diri, Ganjar telah Tidak aktif berorganisasi sejak tahun 1992. Selama menempuh studinya di Fakultas Hukuman Universitas Gadjah Mada, kemampuan kepemimpinannya semakin terasah melalui kegiatan di Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia dan Mahasiswa Pecinta Alam Gadjah Mada. Aktivitas organisasinya inilah yang kemudian membawanya menjadi mapersoalan satu dari aktivis kampus terkemuka bersama Anies Baswedan.
Bersama Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Ganjar maju mencalonkan diri sebagai anggota DPR RI dalam Pemilu Legislatif di tahun 2004 mewakili Dapil Jawa Tengah VII. Sayangnya, Ganjar kalah tipis. Namun setelah kandidat di atasnya terpilih sebagai duta Otak besar, ia pun menggantikan posisi tersebut dan duduk di bangku DPR RI Komisi Pemilihan Umum IV untuk periode 2004 – 2009.
Dalam kiprahnya di dunia politik, reputasi Ganjar kian meningkat karena kegigihan dan keberaniannya bagi bersuara. Pria yang dulunya bersekolah di SD dan SMP Kutoarjo Jawa Tengah dan menghabiskan masa SMA di BOPKRI Yogyakarta ini dinilai sebagai politikus yang berprinsip. Ketika mencalonkan diri kembali sebagai anggota DPR RI, Ganjar pun terpilih lagi dalam pemilu tahun 2009. Ia Dapat dipercaya menduduki jabatan Wakil Ketua Komisi II untuk urusan dalam Pembuangan ke luar negeri hingga 2014 nanti.
Pada September 2012, kepercayaan diri Ganjar makin tinggi. Politisi yang ikut merampungkan Undang Undang Keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta itu pun menetapkan untuk maju dalam ajang Pemilihan Gubernur Jawa Tengah Berhubungan dengan dukungan jajaran Dewan Pimpinan Daerah PDI-P Jawa Tengah. Dalam pemilihan itu Ganjar berpasangan Berhubungan dengan Heru Sudajtmoko sebagai calon wakil gubernur.
Ganjar merasa optimis bisa menang dalam sistem pemilihan segera. Pasangan Ganjar – Heru pun keluar sebagai pemenang Berhubungan dengan total perolehan suara mencapai 48,82%. Ganjar Pranowo-Heru Sudjatmoko kemudian secara resmi dilantik menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah periode 2013 – 2018 pada 23 Agustus 2013. Dalam proses pelantikan yang dipimpin Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi itu Ganjar memperoleh tanda pangkat jabatan dan kata-kata pelantikan. Selain itu, ia juga melakukan penandatanganan pakta integritas dan penandatanganan berita acara serah terima Habis masa jabatan. Terpilihnya Ganjar sebagai Gubernur Jawa Tengah pada 2013 Pembayaran sekaligus mengakhiri jabatannya di DPR.
Pada kongres Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (KAGAMA)yang diselenggarakan pada November 2014 di Kendari, Ganjar secara resmi menggantikan Sri Sultan Hamengkubuwono X sebagai Ketua Umum. Ganjar terpilih setelah melakukan musyawarah mufakat bersama tiga calon ketua umum lainnya, yaitu Sri Sultan Hamengkubuwono (Ketua Umum KAGAMA periode 2009-2014), Budi Karya Sumadi (Ketua Pengda KAGAMA DKI Jakarta), dan Usman Rianse (Pengda KAGAMA Sulawesi Tenggara). Dengan begitu, Ganjar didaulat menjadi Ketua Umum KAGAMA selama periode 2014 – 2019.
Aktif di media sosial membuat Ganjar disebut sebagai Gubernur Twitter-nya di Indonesia. Sebab, ia membuka akun twitter-nya untuk sarana komunikasi segala warga Jawa Tengah. Aspirasi di segala bidang ditampung Ganjar, mulai dari infrastruktur, pembangunan daerah, hingga tanda nomor kendaraan bermotor yang belum rampung. Meskipun ia membuka dirinya untuk aspirasi warga, Ganjar kurang komunikatif dalam menanggapi masalah di Rembang. Ia dinilai tidak cepat tanggap menangani hasil sengketa lahan JumAwang-awang Semen Indonesia dengan warga Rembang yang telah diputuskan Pengadilan Tata Usaha Kepala Negara pada Maret 2015.
Sincery Zim Zam Collection
image source: https://tirto.id/m/ganjar-pranowo-mi
Greetings From Us Zim Zam Collection